Prasasti Pallah

Prasasti Pallah terletak di sebelah selatan Candi Induk Kompleks Candi Penataran. Prasasti ini diberi nama prasasti pallah karena merujuk nama yang sama disebut prasasti tersebut. Prasasti ini terbuat dari andesit berbentuk stella dan berukuran Tinggi 160 cm, Lebar atas 97 cm, Lebar bawah 82 cm, Tebal 26 cm. Lapik Tinggi 32 cm, Panjang 104 cm, Lebar 65 cm. Prasasti pallah memiliki angka tahun 1119 Saka (1197 M) yang merupakan tahun masa pemerintahan Raja Kertajaya dari kadiri. Nama pallah adalah nama bangunan suci yang sekarang jadi kompleks candi penataran. Berita tertua mengenai keberadaan prasasti ini tulis oleh Raffles dalam History of Java. Raffles menemukan prasasti ini bersamaan dengan temuanya yaitu kompleks candi penataran. Prasasti Palah bertuliskan pada linggopala (prasasti batu) dan diresmikan dengan  upacara pratisha (Lutfi, 1991 : 20). Pada bagian tengah atas terdapat sebuah lancana dengan obyek kotak yang menonjol dibagian tengahnya. Obyek kotak ini dapat kita temukan juga di Prasasti Galungung (1122 Saka). Obyek kotak ini merupakan salah satu jenis  lancana Raja Kertajaya yaitu Srngalacana. Srngalacana identik dengan tanduk tanduk paling jelas dapat dilihat di Prasasti  Sapu Anin (1112 Saka). Tanduk yang ada diprasasti palah sulit untuk dilihat kembali (Witasari, 2011 : 59). Tulisan yang digunakan adalah Jawa Kuno, dipahatkan pada ketiga sisinya dan pernah dibaca oleh JLA Brandes dan kemudian diterbitkan oleh NJ Krom dalam OJO no. LXXIV Hal, 177. Penelitian lanjutan dilakukan oleh Ismail Lutfi pada tahun 199.

img_0366
Prasasti Pallah

Isi pokok dari prasasti palah tersebut adalah berupa penetapan sima oleh Raja Kertajaya/Raja Srengga yang diperuntukkan sebagai sarana menjaga dan memelihara keberlangsungan peribadatan di tempat suci suci bagi Paduka Bhatara Palah. Penetapan sima tersebut ditujukan untuk empat orang pejabat lurah yang telah berjasa pada raja dan keempat pejabat lurah itu supaya menjaga dan memelihara dengan baik anugrah raja tersebut. (Ngadiono, 2003 : 83) Kini tempat suci bagi Paduka Bhatara Palah dikenal dengan nama Kompleks Candi Palah (Candi Penataran).

Dalam prasasti ini terdapat bukti-bukti kenapa tempat peribadatan kompleks Candi Pallah (Candi penataran) perlu dibangun. Menurut Ismail Lutfi (1991 : 75),  terdapat dua landasan pembangunan Kompleks Candi Penataran berdasarkan Prasasti Palah. Pertama berdasarkan keagamaan yaitu untuk pemujaan atau menyembah dewa gunung, dan Kedua berdasarkan hokum, keberadaan prasasti palah yang masih in situ justru semakin memberi arti legalnya pembangunan kembali candi pallah di atas tanah bekas berdirinya candi palah yang pertama, selain itu juga memberikan kesakralan yang hingga saat ini masih berada di kompleks candi penataran

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s