Umbul adalah nama salah satu dusun di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Bagi masyrakat Madiun, umbul terkenal dengan tempat rekreasinya yang bernama umbul square atau dulu bernama pemandian air panas umbul. Umbul berasal dari bahasa jawa yang berarti muncul atau timbul. Berdasarkan cerita legenda setempat, umbul tempat munculnya putri cantik jelmaan dari seekor cacing dari sebuah mata air yang kemudian menjadi ratu di Gelang. Sumber mata air masih bisa lihat di area umbul square. Mata air tersebut sejatinya adalah sumber air panas yang gelembung-gelembungnya (m)umbul atau muncul ke permukaan.

Selain terdapat sumber air panas, di umbul square terdapat pula beberapa benda purbakala. Benda-benda purbakala tersebut berada satu tempat dengan sumber mata air panas yang kemudian oleh pengelola umbul square dijadikan sebagai ruangan pojok sejarah. Kemungkinan merupakan temuan sekitar desa. Benda-benda purbakala tersebut adalah
- Sandung atau Miniatur Rumah. Berbahan andesit dengannukuran panjang 48 cm dan tinggi 46 cm. Kondisnya masih relatif utuh dan baik
- 2 buah Nandi. Nandi adalah vahana(kendaraan suci) dewa siwa. Kedua buah nandi kepalanya sudah hilang. Nandi yang berukuran besar memiliki panjang 56 cm dan tinggi 28 cm, sedangkan yang kecil berukuran panjang 43 cm dan tinggi 22 cm.
- Arca Manusia. Kondisinya sebenarnya masih baik, namun masih belum bisa diidentifikasi karena kondisi pahatnya yang sudah aus..
- Umpak dengan bentuk segi empat.
- Jaladwara (saluran air) dengan bentuk makara.
- Fragmen Yoni.
- Bakalan arca atau bisa juga arca belum jadi.

Selain sumber air panas dan kumpulan benda purbakala, jarak sekitar 1 kilo ke utara (masih didusun umbul) tepatnya di bawah pohon besar tedapat sebuah saluran air purba. saluran air tersebut disebut arung, dan oleh masyarakat sekitar disebut sumur gumuling. dalam cerita putri cacing, sumur gumuling terjadi akibat ada Pangeran yang ingin minum air disumur tidak diperbolehkan oleh Putri Cacing. akibatnya Pangeran tersebut marah dan menendang sumur tersebut hingga terguling (gumuling).
