Lambang Kota Madiun

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi lambang adalah. Sesuatu seperti tanda (lukisan, lencana, dan sebagainya) yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu. Lambang sama dengan simbol sama dengan juga tanda pengenal. Sedangkan menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia (ENI), lambang adalah unsur komunikasi yang merujuk atau mewakili suatu benda, pikiran, pendapat, atau aliran tertentu. Suatu individu, kelompok, atau bahkan negara pasti memiliki lambang. Penggunaan lambang bisa mempermudah orang untuk mengenali kelompok, perusahaan atau negara tersebut.

Sesuai dengan penjelasan sedikit diatas tentang pengertian lambang. Di tulisan ini akan memberikan catatan sedikit juga tentang sejarah lambang kota Madiun. Kota Madiun adalah kota yang lahir pada masa pemerintah kolonial Belanda. Tidak perlu dijelaskan mengenai kapan berdirinya karena sudah dijelaskan dibeberapa tulisan saya sebelumnya. Ternyata setelah berdiri, pemerintah Kota (Gemeente) Madiun saat itu belum memiliki kelengkapan pemerintahan. Salah satunya adalah jabatan Bugermeester  atau Walikota. Jabatan ini baru pun baru ada setelah 10 tahun kota ini berdiri. Begitu pula dengan lambang kota dalam bahasa Belandanya Stadswepen atau Gemeentewapen. Pertengahan tahun 1928 dimulailah rencana pembuatan Lambang Kota Madiun. Akhir bulan Maret 1928, Gemeenteraad atau Dewan Kota Madiun mengadakan sayembara berhadiah membuat atau mendesign lambang Kota Madiun. Sayembara tersebut termuat dalam surat kabar Het Nieuws Van Den Dag pada 5 April 1928. Dalam surat kabar itu termuat batas akhir pengiriman yakni 1 Juni 1928. Belum diketahui siapakah yang menjadi pemenangnya. Namun pemenangnya akan mendapat imbalan/hadiah  sebesar f (gulden) 100 ,- dan f 50,-.

Captured
Potongan dari Surat kabar Het Nieuws Van Den Dag pada 5 April 1928, yang memuat sayembara lambang Kota Madiun

Tanggal 13 Agustus 1928, Dewan Kota Madiun mengadakan pertemuan dan mengumumkan Kota Madiun akan memiliki sebuah stadswapen (lambang). Tentunya desain lambangnya diambil pemenang sayembara. Deskripsi dari lambang tersebut adalah Pertama sebuah perisai. Dalam perisai tersebut tergambar dua gunung yang berwarna biru, diatas gunung diberi langit berwarna emas, dibawah gunung terdapat garis melengkung atau bergelombang dengan warna garis hitam diantaranya di beri warna perak. Sedangkan dibawahnya atau di kaki perasai terdapat warna hijau. Dua gunung itu merupakan pengambaran gunung Lawu dan gunung Wilis. Garis gelombang berwarna hitam-perak-hitam merupakan pengambaran dari Sungai Madiun. Kemudian yang terakhir adalah warna hijau. Warna hijau pada perisai merupakan pengambaran daratan di wilayah Madiun. Hijau sering dikaitkan dengan kesuburan. Oleh karena itu warna hijau merupakan pengambaran tanah Madiun yang dikenal sangat subur. Jika dilihat secara geografis semuanya merupakan lokasi dan keadaan dari Kota Madiun yang terletak diantara dua gunung yakni Lawu dan Wilis dan dialiri sungai Madiun.

baru
Variasi Lambang Gemeente Madioen dengan Singa dan Mahkota (Sumber ; Internet)

Kedua, diluar perisai terdapat mahkota, dua ekor singa, pita dengan tulisan. Mahkota diletakan diatas perisai. Bagian bawah mahkota terdapat hiasan batu-batu permata yang diberiwarna hijau dan merah. Dua ekor singa digambarkan dalam posisi jingkrak atau berdiri bagian lidah menjulur keluar. Posisi singa berhadapan disamping kanan kiri perisai. Kaki depan (atas) singa diberi seolah-olah memegang bagian atas perisai, sedangkan kaki belakang (bawah) menginjak bagian bawah perisai dan pita. Singa diberi warna emas kecoklatan. Singa dan mahkota itu sendiri merupakan perlambang dari Kerajaan Belanda. Pita berwarna biru diletakan dibagian bawah perisai dan dua ekor singa. Pita tersebut terdapat tulisan dalam bahasa latin yang berbunyi “Montes Prosperi Tatem Vident”. Artinya kurang lebih adalah “gunung-gunung menjadi saksi akan kemakmurannya”. Semboyan ini merupakan pengambaran dari wilayah (Kota) Madiun yang berada diantara dua gunung yakni Wilis dan Lawu. Gunung tersebut akan terus menjadi saksi akan kemakmuran dan kesuburan tanah Madiun.

okkk
Lambang Gemeente Madioen yang hanya perisai (sumber : Internet)

Muncul pertanyaan dibenak kita, kenapa lambang Gemeente madiun diwakili oleh gambar sebuah pemandangan?. Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa gambar pemandangan itu merupakan pengambaran letak dan kondisi geografis Gemeente Madiun. Selain itu gambar itu juga mewakili kekayaan alam yang dimiliki oleh Madiun. Kekayaan alam wilayah Madiun itu merupakan berkah dari dua gunung berapi (Lawu dan Wilis) dan Sungai besar Madiun. Gunung api dan sungai tersebut yang memberikan kesuburan tanah bagi Madiun. Sejak zaman hindu-budha wilayah Madiun memang dikenal subur dan merupakan sebagai penghasil beras. Kemudian pada masa tanam paksa, tanaman seperti tebu, teh, indigo, kopi dan kayu manis tumbuh subur di tanah madiun. Hal ini pun berdampak pada berdirinya pabrik-pabrik pengolahan tanaman tersebut. Singkatnya, Lambang Gemeente madiun yang berupa pemandangan itu bisa dikatakan sebuah City Brand pada saat itu. Semua yang dimiliki oleh Madiun (saat itu) terwakili oleh lambang tersebut. Sekaligus juga sebagai tanda pengenal kepada masyarakat luar bahwa kekayaan alam dan tanah subur merupakan potensi yang dimiliki oleh Madiun.

Pengunaan Lambang Kota Madiun ini kemudian dipertegas oleh Dewan Kota Madiun pada tanggal 2 Desember 1930. Permasalahan kemudian muncul mengenai posisi gunung. Ada yang melaporkan bahwa posisi kedua gunung tidak boleh seperti berada didepan dan dibelakang. Karena ini berkaitan dengan lokasi kota Madiun, posisi dua gunung haruslah sejajar. Apakah permasalahan ini ditanggapi oleh pihak pemerintahan kota Madiun saat itu masih belum diketahui. Setahun berikutnya, terbitlah Gouvernements-Besluit 1931 No. 38 yang mengatur tentang Lambang Kota (Gemeente) Madiun. Penjabaran lambang kota Madiun dimuat diberbagai surat kabar seperti Soerbaijasch-Handelsblad, Batavaaisch Nieuwsblad, dan Het Nieuws Van Den Dag tertanggal 15-16 Oktober 1931. Kemudian termuat juga dalam booklet Nederlandsche-Indische Gemeentewapens terbitan N.V. Mij Vorkink Bandoeng tahun 1933.

IMG-20170815-WA0017
Lambang Kota Madiun sekarang, terlihat masih mempertahankan perisai dari lambang Gemeente Madiun (sumber : Internet)

Pada masa pendudukan Jepang, Gemeente Madiun diubah namanya menjadi Madiun-Shi. Arti shi sama dengan Gemeente yakni Kota. Mengenai lambang kota, apakah juga ikut diganti atau mengalami perubahan masih belum diketahui. Setelah merdeka berubah nama menjadi Kota Madiun. Perubahan lambang kota juga dilakukan tapi tidak semua dirubah. Jika diperhatikan pada lambang kota Madiun sekarang, yang dipertahankan adalah perisai serta gambar yang ada didalamnya. Situs http://www.kemendagri.go.id memuat arti lambang Kota Madiun berdasarkan Perda Kota Madya Daerah Tingkat II Madiun nomor 4 tahun 1970.
Makna Lambang :

  1. Perisai sebagai dasar lambang dasar Warna Hijau Tua, bermakna sebagai penjagaan dan perlindungan, dalam arti luas ialah pembinaan, keselamatan dan kesejahteraan penduduk pemerintah ;
  2. Dua Gunung dan Sungai warna biru dan putih, langit cerah warna kuning serta tanah subur warna hijau muda, bermakna letak kota Madiun di daerah yang subur, diantara Gunung Lawu dan Wilis dimana mengalir Bengawan Madiun ;
  3. Fondamen terdiri atas 5 batu utama warna merah, bermakna dasar Pemerintah Daerah yang demokratis bersendi Pancasila ;
  4. Tugu Warna putih, bermakna persatuan dan pengabdian yang dijiwai semangat Proklamasi 17 agustus 1945 ;
  5. Keris Pusaka Tundung Madiun warna hitam, bermakna kejayaan, kepribadian dan sebagai penolak bahaya ;
  6. Padi dan Kapas warna kuning emas, setangkai padi terdiri dari atas 17 butir, setangkai kapas dari atas 8 bunga dan sembilan daun bermakna kemakmuran dan kesejahteraan sesuai dengan cita-cita proklamasi 17 Agustus 1945.

Sedangkan Makna Warna Pada Gambar :

  1. Hijau-tua dan Hijau muda berarti kesuburan, kemakmuran dan kesejahteraan ;
  2. Kuning dan Kuning emas berarti kebesaran dan kejayaan ;
  3. Biru berarti ketentraman dan kesetian ;
  4. Putih berarti kesucian ;
  5. Merah berarti keberanian ;
  6. Hitam berarti keabadian.

Secara keseluruhan makna arti lambang Kota Madiun adalah Pemerintah Daerah yang demokratis dan penuh kesetiaan, keberanian serta kesucian, sebagai pelindung rakyat, berjuang dan mengabdi atas dasar jiwa proklamasi 17 Agustus 1945 guna menuju terciptanya masyarakat adil makmur dan sejahtera.

Sumber Penulisan :

De Nederlandsch-Indische Gemeente-wapens. Local Belangen, 16 September 1931.

_________1933. Nederlandsche-Indische Gemeentewapens. N.V. Mij Vorkink Bandoeng

http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/35/name/jawa-timur/detail/3577/kota-madiun

http://madiunsekitarnya.blogspot.co.id/2016/03/sedjarah-lambang-kota-madioen-www.html

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s