Prasasti Talan

Letak prasasti ini berada di Desa Gurit, Kelurahan Wlingi, Kecamatan Wlingi Kabupaten Wlingi. Sangat mudah untuk menemukanya karena berada di pinggir jalan, jalan menuju arah ke Rambut Monte. Prasasti ini juga disebut dengan Prasasti Talan atau Prasasti Munggut. Prasasti ini berangka tahun 1058 Saka atau 24 Agustus 1136  Masehi dan berjarak hanya satu tahun setelah dilkeluarkanya Prasasti Hantang (1057 Saka). Dalam prasasti ini Adanya tercantum kata Jayabhayalāncana atau lancana Raja Jayabhaya yang membuktikan bahwa prasasti ini dikeluarkan oleh Raja Jayabahaya dari Kerajaan Kadiri. Perlu diketahui juga Prasasti Hantang juga dikeluarkan oleh Raja Jayabhaya. Isi dari prasasti ini adalah memberi anugrah “Sima Swantantara” kepada desa Talan, atas jasa-jasanya ketika bersama-sama Desa Hantang melewan musuh (Mardiono, 2006 : 16).

Knebel (1913:161) menyebutkan prasasti berlancana Garuda-mukha tersebut memiliki ukuran tinggi 1, 30 meter, lebar atas 0,97 meter dan lebar bawah 0,75 meter. Garudamukha lacana digambarkan dengan manusia bersayap dengan kepala burung garuda. Garuda-muka lancana identik dengan lancana dari Raja Airlangga. Hal ini menimbulkan pertanyaan, Apa hubungan Raja Airlangga dengan Raja Jayabhaya?. Menurut Suhadi & Richadiana (1997 : 56-57), Raja Jayabhaya menganugrahkan desa Talan sebagai sima karena telah menyimpan prasasti ripta (lontar) dari Raja Airlangga. Raja Jayabahaya kemudian memerintahkan prasasti lontar tersebut disalin ke prasasti batu dan diberi tambahan anugerah lain karena warga Talan telah berbakti kepada Paduka Mpungku yang memiliki cap kerajaan Garuda Mukha. Menurut tafsiran sebelumnya, Paduka Mpunku ialah gelar Raja Airlangga setalah memasuki alam pertapaan. Raja Jayabhaya sendiri mengakui bahwa Raja Airlangga adalah nenek moyangnya. Bukti yang menunjukan Raja Jayabhaya adalah keturunan dari Raja Airlangga adalah kata “Pangjalu Jayati” atau “Pangjalu menang” yang tercantum di Prasasti Hantang. Selain sebuah prasasti, tempat dimana prasasti didirikan terdapat beberapa benda arkelogi yaitu ambang pintu, bantu candi dan beberapa umpak. Alih aksara prasasti ini bias dilihat OJO (oud-javaansche oorkonden) dengan no. LXX yang diterbitkan oleh JLA Brandes, dan kemudian diteliti kembali oleh Machi Sudadi dalam skripsinya tahun 1970 dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia.

IMG_6602
Cap GarudaMuka pada Prasasti Talan
Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s