Watu Gilang dan Yoni Nawatsari

Desa Kertosari, Kecamatan Geger adalah desa dimana kakek saya tinggal. Ternyata tanpa saya sadari desa itu memiliki benda purbakala. Info keberadaan benda purabakala tersebut saya peroleh dari Mas Anang TheAdventure dan sempat diposting grup Facebook Historia Van Madioen. Beberapa hari setelah diposting, saya kemudian menghubungi mas anang untuk mengantarkan ke tempat benda purbakala tersebut.

Benda purbakala tersebut adalah sebuah ambang pintu, yang kemungkinan merupakan komponen dari bangunan candi. Warga dusun Gilang menyebut batu ini dengan “watu gilang” dan dipundenkan oleh warga setempat. Sebelah barat dari punden ini terdapat sebuah sungai yang bernama Kedung Maron. Batu tersebut tak hanya satu akan tetapi dua buah. Batu I (ambang pintu) memiliki ukuran 190x65x25 cm berpelipit dan berinskripsi, Batu II berukuran 135x79x 28 cm dan hanya berbentuk persegi. Batu I menjadi perhatian saya karena batu tersebut berinskripsi.  Aksara yang berdapat pada Batu I adalah Kwadrat. Aksara Kwadrat adalah aksara jawa kuno yang ciri utamanya berbentuk persegi atau bisa juga kaligrafinya jawa kuno. Salah satu contoh prasasti beraksarakwadrat adalah Prasasti Poh sarang. Panjang inskripsi pada batu I tersebut 58 cm. Menurut, salah satu warga setempat inskripsi tersebut sudah pernah dibaca oleh peneliti sekitar tahun 1950an. Intrepetasi sementara, inskripsi tersebut merupakan sebuah sengkalan atau angka tahun yang dilambangkan dengan kata-kata.

Bergerak ke arah timur berjarak sekitar 5 km tepatnya di Dusun Nawatsari, Desa Banjarsari wetan, kami berkunjung ke Rumah Bapak Ikhsanudin. Rumah bapak Ikhsanudin menyimpan sebuah benda purbakala yaitu sebuah yoni. Yoni yang pada bagian bawah ceratnya memiliki hiasan kepala naga (sekarang sudah aus) tersebut diletakan didepan rumahnya. Yoni ini sempat difoto dan dimasukan dalam buku sejarah kabupaten Madiun dan dalam foto tersebut kepala naganya masih terlihat jelas. Yoni memilki pasangan berupa lingga (berbentuk tiang atau phallus) dan keduanya merupakan perlambang dewa siwa. Yoni Nawatsasri ini memiliki ukuran Tinggi 63 cm Panjang 67 cm dan lebar 67 cm, Panjang cerat 30 cm, sedangkan tempat untuk lingga berbentuk persegi berukuran 20×21 cm dengan kedalaman 30 cm. Yoni ditemukan sekitar sawah di utara desa ini tahun 1965. Menurut pak Ikhsanudin, bersamaan dengan ditemukan yoni tersebut ditemukan juga beberapa lumping dan pecahan gerabah dan pemindahannya membutuhkan banyak orang.

IMG20160123102755
Penulis dengan Yoni Nawatsasi
Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s